Tenang dalam Proses, Tajam dalam Karya: Tri Cahya Irani Lulus dengan Jalur Non-Skripsi
- Diposting Oleh Admin Web Prodi PAI
- Jumat, 16 Mei 2025
- Dilihat 57 Kali
Pamekasan, 15 Mei 2025 —Tri Cahya Irani, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, resmi dinyatakan lulus pada 15 Mei 2025. Ia tercatat sebagai mahasiswi ke-11 yang dinyatakan lulus meraih gelar sarjana dengan jalur Non-Skripsi. Putri dari pasangan Bapak M. Aksam dan Ibu Ida Royani ini lahir di Desa Muangan, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep pada 18 Juli 2002. Selama menempuh studi di IAIN Madura, Tri Cahya Irani menunjukkan dedikasi dan konsistensi akademik yang baik. Ia berhasil menyelesaikan masa studinya tepat waktu dalam delapan semester dengan prestasi akademik yang membanggakan.
Sebagai bentuk tugas akhir, Tri memilih jalur publikasi ilmiah dan menulis artikel berjudul “Implementasi Program Menghafal Al-Qur'an Berbasis Digital dalam Menyesuaikan Gaya Belajar Santri.” Artikel ini telah berhasil diterbitkan di Jurnal Jurnal Ar-Risalah Media Keislaman Pendidikan dan Hukum Islam, sebuah jurnal nasional yang terakreditasi SINTA 4. Vol 23 No 1 (2025): (April 2025)
Dosen pembimbingnya Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I Sekaligus Kaprodi PAI memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian tersebut. “Tri adalah sosok mahasiswi yang gigih dan mandiri. Meski tidak menempuh jalur skripsi, kualitas akademiknya tetap terjaga. Artikelnya sangat relevan dengan tantangan zaman, menggabungkan teknologi dan nilai-nilai keislaman secara harmonis,” beliau pun menambhkan bahwa “Jalur non-skripsi bukanlah jalan pintas, melainkan pilihan akademik yang membutuhkan kesungguhan, ketekunan, dan kualitas. Semoga ke depan semakin banyak mahasiswi yang berani menunjukkan kapasitasnya melalui karya ilmiah yang terpublikasi, Ujarnya.
Berbeda dengan sebagian besar mahasiswi lain, selama kuliah Tri tidak banyak terlibat dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Akan tetapi meskipun demikian dirinya pernah menjadi pengurus di pondok pesantren Raudlatul Qur'an asem manis 1 selama 2 tahun (2023-2024 & 2024-2025) dan juga pernah menjadi pengurus Fradiksi IAIN Madura tahun 2023-2024. Di mata dosen dan teman-temannya, Tri dikenal sebagai pribadi yang tenang, konsisten, dan fokus dalam menyelesaikan Studinya.
“Saya memilih menyelesaikan tugas akhir melalui jalur yang berbeda karena ingin membuktikan pada diri sendiri bahwa saya mampu. Saya juga ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua dan kakak saya karena sudah rela mengalah untuk tidak kuliah hanya demi adeknya ini bisa kuliah dan juga karna kakak saya, Sayapun bisa belajar menjadi adik yang lebih dewasa dan mandiri”.
Saya percaya bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri. Sejak awal, saya memang memantapkan langkah untuk fokus pada dunia akademik,” tutur Tri. Ia pun membagikan mottonya yang menggambarkan karakter pribadinya: “Hidup ini singkat, jadi jangan sia-siakan waktu untuk menjadi orang lain. Jadilah dirimu sendiri, dengan versi terbaikmu”
Plt. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura, Wadek I Dr. Abd. Ghofur, M.Pd., mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Keberhasilan mahasiswi seperti Tri menunjukkan bahwa jalur non-skripsi dapat menjadi alternatif akademik yang bermutu. Publikasi ilmiah adalah kontribusi nyata mahasiswi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Dengan kelulusan ini, Tri Cahya Irani tidak hanya meraih gelar sarjana PAI, tetapi juga menunjukkan bahwa ketenangan dalam proses bisa melahirkan ketajaman dalam karya. Ia menjadi simbol generasi akademik yang produktif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Semoga langkah berikutnya membawa manfaat luas bagi bangsa dan dunia pendidikan (Islam). (AdminPAI)