Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

pai@iainmadura.ac.id

PLK Ilmu Pendidikan Islam di Pesantren Raudlatul Qur’an: Mahasiswa PAI UIN Madura Belajar Toleransi dan Kearifan Lokal

  • Diposting Oleh Admin Web Prodi PAI
  • Minggu, 1 Juni 2025
  • Dilihat 54 Kali
Bagikan ke

Pamekasan, 31 Mei 2025 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah UIN Madura melaksanakan kegiatan Perkuliahan Luar Kelas (PLK) pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an, Tlanakan, Pamekasan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran kontekstual yang memindahkan proses belajar dari ruang kelas ke lingkungan sosial yang lebih nyata

Dengan mengusung tema “Pesantren dan Lokalitas: Mewujudkan Pendidikan Islam yang Toleran dan Multikultural”, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis serta memperkenalkan mahasiswa pada gagasan-gagasan pendidikan Islam yang selaras dengan budaya lokal dan nilai-nilai keberagaman.

PLK ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 khsusnya kelas C dan D Prodi PAI dan didampingi langsung oleh Ketua Prodi PAI, Ibu Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I., serta Sekretaris Prodi, Bapak Suwantoro, M.Pd.I. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ibu Nurhayati, M.Ag., salah satu pengurus Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an sekaligus Asisten Dosen di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Madura.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an, Prof. Dr. KH. Mohammad Zahid, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap realitas pendidikan Islam di masyarakat. “Pesantren merupakan bagian penting dari khazanah pendidikan Islam kita. Mahasiswa perlu mengenal langsung bagaimana pesantren hidup dan berkontribusi di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Ketua Prodi PAI, Ibu Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I., juga menyampaikan apresiasinya atas semangat mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini. “Kami berharap mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu membaca realitas sosial yang ada di sekitarnya. Kegiatan PLK seperti ini sangat penting untuk memperkaya perspektif mereka,” tuturnya.

Dalam sesi penyampaian materi, Ibu Nurhayati, M.Ag., memaparkan bahwa pesantren memiliki kekayaan tradisi yang sangat potensial dalam menunjang pendidikan multikultural. “Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan sudah menjadi bagian dari keseharian kehidupan pesantren. Hal ini perlu diangkat sebagai kekuatan pendidikan Islam kita,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin memahami pentingnya pendidikan Islam yang inklusif, kontekstual, dan selaras dengan semangat budaya lokal. PLK menjadi langkah awal dalam menanamkan kesadaran bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa, pemberian cenderamata, dan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi dan dokumentasi kebersamaan seluruh peserta dan pihak terkait (AdminPAI)