Mengasah Kepekaan dan Profesionalitas; Mahasiswa PAI Gelar PLK Pendidikan Inklusif
- Diposting Oleh Admin Web Prodi PAI
- Rabu, 26 November 2025
- Dilihat 58 Kali
Pamekasan, 26 November 2025 – Dalam upaya memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap praktik pendidikan inklusif di sekolah dasar, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Madura menyelenggarakan Perkuliahan Luar Kelas (PLK) sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk mengamati secara langsung penerapan konsep inklusivitas di sekolah, sekaligus mengasah kepekaan, profesionalitas, dan kompetensi pedagogik sebagai calon pendidik. Pada kesempatan ini, PLK dilaksanakan oleh mahasiswa Semester 5 Kelas B di SDN Gladak Anyar 3 Pamekasan.
PLK ini dirancang sebagai sarana pembelajaran berbasis pengalaman yang memungkinkan mahasiswa memahami secara langsung dinamika penerapan pendidikan inklusif di sekolah dasar. Melalui interaksi dengan lingkungan sekolah, mahasiswa diharapkan dapat memperluas wawasan, menguatkan kompetensi pedagogik, serta menumbuhkan kepekaan sosial, terutama dalam menghadapi peserta didik berkebutuhan khusus.
Kegiatan dipandu oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusi, Bapak Dr. Ismail Makki, M.Psi., dan diikuti oleh 40 mahasiswa. Turut hadir pula Kepala SDN Gladak Anyar 3 Pamekasan, Ibu Novia Petronela Kuway, M.Pd., yang juga menjadi pemateri di kesempatan ini. Beliau dikenal aktif mengikuti berbagai pelatihan serta sering menjadi narasumber dalam diskusi pendidikan inklusi. Beberapa guru SDN Gladak Anyar 3 juga ikut mendampingi kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Bapak Dr. Ismail Makki, M.Psi., menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa PAI untuk belajar langsung di lingkungan SDN Gladak Anyar 3. Ia menegaskan bahwa PLK merupakan jembatan penting antara teori dan praktik. “Mahasiswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga melalui pengalaman lapangan. Dengan mengunjungi sekolah ini, mereka dapat melihat secara nyata bagaimana konsep-konsep inklusi diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Ibu Novia Petronela Kuway, menyambut para mahasiswa dengan hangat. Ia menuturkan bahwa SDN Gladak Anyar 3 adalah sekolah baru yang berkomitmen memberi layanan pendidikan tanpa diskriminasi. “Kami percaya setiap anak berhak memperoleh pendidikan sesuai kebutuhannya. Karena itu, kami membuka ruang bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” jelasnya.
Dalam sesi materi, beliau juga memaparkan perjalanan sekolah dalam membangun budaya inklusif, mulai dari penyesuaian kurikulum, penciptaan lingkungan ramah anak, hingga penanaman nilai toleransi di kalangan warga sekolah. Ia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa. “Dalam mengajar anak-anak, bukan hanya metode yang penting, tetapi juga ketulusan dalam memahami mereka. Terkadang, hati adalah jembatan terbaik untuk menyentuh dunia mereka,” ungkapnya.
Kegiatan PLK ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang implementasi pendidikan inklusif di sekolah dasar. Keterlibatan aktif mahasiswa menjadi bekal awal pembentukan kompetensi pedagogik yang kuat sekaligus kepekaan sosial yang dibutuhkan seorang pendidik. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyiapkan calon guru yang adaptif terhadap kebutuhan pendidikan masa kini. (AdminPAI)