PAI UIN Madura Hadirkan Praktisi Pendidikan untuk Penguatan Wawasan Pendidikan Inklusi Mahasiswa
- Diposting Oleh Admin Web Prodi PAI
- Jumat, 3 Oktober 2025
- Dilihat 83 Kali
Pamekasan, 02 Oktober 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Madura menyelenggarakan kegiatan praktisi mengajar pada Mata Kuliah Pendidikan Inklusi Semester 5. Kegiatan ini mengangkat tema “Kolaborasi Guru, Orang Tua, dan Spesialis dalam Menyusun Program Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif” sebagai upaya memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai praktik nyata pendidikan inklusif di sekolah.
Kegiatan ini digelar pada pertemuan ke lima dengan menghadirkan Ibu Zulva Alhana, S.Pd., praktisi berpengalaman di bidang pendidikan inklusi, yang berbagi pengetahuan sekaligus praktik terbaik dalam penyusunan program asesmen bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antara guru, orang tua, serta tenaga spesialis seperti psikolog dan terapis guna memastikan layanan pendidikan yang komprehensif bagi ABK di sekolah inklusif.
Ketua Program Studi PAI UIN Madura, Ibu Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan praktisi mengajar ini diharapkan mampu memperluas wawasan mahasiswa, tidak hanya dari sisi teoretis, tetapi juga aplikatif. “Mahasiswa harus memahami bahwa pendidikan inklusif membutuhkan kolaborasi yang kuat antar semua pihak terkait. Tanpa kerja sama, asesmen maupun program pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus tidak akan berjalan maksimal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Inklusi yaitu Bapak Dr. M. Ismail Makki, M.Psi. dan Ibu Nisael Amala, M.Pd. yang telah memfasilitasi kegiatan ini, sehingga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan praktisi di lapangan. Menurutnya, sinergi antara dosen, mahasiswa, dan praktisi merupakan kunci dalam menumbuhkan pemahaman yang mendalam mengenai praktik pendidikan inklusif.
Mahasiswa peserta juga terlihat antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan seputar tantangan di lapangan, mulai dari bagaimana membangun komunikasi efektif dengan orang tua, hingga strategi menyusun asesmen individual sesuai kebutuhan masing-masing anak.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin mampu menginternalisasi nilai-nilai empati, profesionalisme, dan keterampilan kolaboratif. Hal ini sejalan dengan visi Program Studi PAI UIN Madura untuk melahirkan pendidik yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pendidikan di masyarakat. Pendidikan inklusif bukan hanya tentang memberi akses, tetapi juga memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan layanan pendidikan yang bermakna, setara, dan berkeadilan. (AdminPAI)